Rabu, 02 November 2016

Almaidah 51-52 tuntunan mutlak dan akurat

Al quran adalah kitab Allah yang berlaku bagi setiap Muslim dimanapun dia berada, baik itu dinegara Sekuler, Liberal maupun itu Komunis, Dan sisi lain muslim yang hidup dimanapun harus menghargai suatu tatanan hukum dimana dia tinggal sebab Tidak ada satu ayatpun dalam alquran yg bertentangan dengan toleransi bermasyarakat.
Tulisan ini mari kita lepas dari kontrovesri pernyataan Ahok
Agar lebih mudah kita menempatkan sesuatu pada porsinya
Kita anggap saja gubernur jakarta itu clearman dan tidak melontarkan pernyataan yg menyinggung umat islam
Lalu menjadi pertanyaan dimana kita letakkan Al quran dan dimana kita letakkan ayat ayat konstitusi?
Sebenarnya semua itu menjadi sederhana jika kita memahami porsi dan posisi masing masing.
Mari kita beranalogi dengan situasi memilih pemimpin yahudi dan nasrani dengan memakan daging babi dalam islam, maaf ini tidak menyamakam ahok atau pemimpin lainnya dengan babi tetapi murni menganalogi kasus yang kebetulan setara dalam alquran dari sudut pandang tuntunan
jika Secara eksplisit alquran menyatakan bahwa mengonsumsi babi itu haram maka tanpa tanya kita mesti mengikuti, sebab tidak ada keraguan dalam kitab Allah
Lalu dikemudian hari ada penyakit yang bisa sembuh dengan salah satu cara yaitu memakan daging babi. Sekali lagi "salah satu cara bukan satu satunya cara". Lantas apa akan merubah hakikat babi itu haram menjadi boleh atau mubah?  Atau apakah saya lantas mamakannya karena menyembuhkan, Sementara Alquan jelas melarang? jawabannya tentu tidak
Dan kita beralih ke Almaidah 51-52
Dimana ada larangan memilih pemimpin nasrani maupun yahudi
Dalam hal memilih pemimpin nasrani dan yahudi atau ahok tanpa ada kaitan dengan statementnya  yg selalu menimbulkan kontroversi, tentu sama seperti hal diatas, kita sebagai pribadi muslim mesti mengikuti petunjuk Alquran dalam memilih pemimpin dan tetap berkewajiban menegakkan konstitusi. lalu apa kita melawan konstitusi jika tidak memilih?
jawabanya tentu tidak, yang melawan konstitusi ialah jika kita melarang ahok atau nasrani dan yahudi mencalonkan diri.
konstitusi mengatur hak hak warga negara menjadi pemilih maupun dipilih, namun tidak mengatur prerogratif setiap warga harus memilih siapa dan apa. tetapi Alquran sebagai tuntunan memberikan petunjuk siapa yg mesti dipilih dan baik menurut ALLAH bukan media atau timsukses. dan itu tidak melawan konstitusi.
Yg perlu diperjelas ialah tulisan ini tidak sepakat dengan siapapun yg memperkecil pengertian pemimpin menjadi pesuruh atau sebatas pemimpin perang. Sebab kedudukan auliya dalam Almaidah 51-52 lebih tinggi dari sekedar orang yg mengurus sesuatu. Itulah kenapa Alquran memilih menggunakan kata Aulia bukan Amir, imam dll sebab maknanya lebih tinggi dan luas
jangan menafsirkan alquran dengan tanpa dasar hanya karena ingin memperbolehkan hal yg jelas dilarang
petunjuk Allah itu akurat dan janjinya Pasti
jangan menafsirkan sesuatu tanpa ilmu hanya karena ingin mencari celah agar sesuatu bisa lepas dari ikatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar