Selasa, 11 September 2012

Halal BiHalal

(Halal biHalal 2012)
Saleh sibuk level siaga 1,,, aku menaiki panggung mengulur waktu yang menanjak larut,,, kami kehilangan pemain yang blingasatan lari karena penyakit amatir yang disebut "Pecundang".... Para tamu undangan berbinar menung
gu drama 15 menit yang akan kami suguhkan. Sampai pada menit detik terakhir yang tak bisa ditolelir mereka lenyap... Dan kami mengambil peran sebagai suatu sikap profesional dan bertanggung jawab terhadap para undangan....tak ingin melenyapkan senyum diwajah para hadirin dan anak anak kecil berkopiah hitam yang sudah memenuhi emperan panggung... Tak ingin menjadi topik negatif di emperan rumah karena gagal menyuguhkan hiburan pelepas penat. Kami membangun semua dukungan yang bisa kami tinggikan didalam dada, Kawan-kawan GCU memberi isyarat kepada penata lampu. Pentas sunyi sejenak... Mereka sibuk menata property,,, Saleh dengan dandanan ibu2 pengajian siap...
....Kameraaaa take...!!!! Action....!!!!
Zainuddin salim duduk diatas kursi pentas sebagai pejual togel,, orang-orang tersenyum tahu dan bertanya didalam hati,, kegilaan apa lagi yang akan ditampilkan anak2 ini??,, Saleh menaiki panggung sebagi ibu hajah,,,
hadirin terbahak,,, tak tahu bahwa kami sebenarnya telah menderita di belakang pentas.... 

Saleh Sang ketua menaiki panggung lapangan bola Gontar dengan sandal bertumit tinggi,,, persisi seperti anak bebek yang baru belajar berjalan,,, berlenggok menahan keseimbangan pada tumit kecil yg biasa mengenakan sandal jepit sampai disitupun penonton sudah terpingkal... Aku duduk menunggu secangkir kopi imitasi sebagai seorang suami dalam lakon malam itu,,, seperti menyaksikan wayang OVJ aku sudah ingin tertawa bersama penonton,, Saleh sang ketua harus menerima kenyataan pahit didandani sebagai perempuan malam itu... Tragis dan terpaksa... Atas nama tanggung jawab.!!! Dengan nada laki-laki diperempuan perempuankan,, ia meletakkan gelas itu,,, aku meneguknya melalui sedotan,,, penuh dalam mulutku seperti CO2 yg tertiup didalam balon udara,, aku menahannya.. Selera Comedy tak dapat dikompromi melihat sang ketua menggunakan lipstik ia persis Farida pasha tapi saat berperan sebagai mak lampir dalam misteri gunung berapi.... Huuuf Huahaha ,,,,Air itu menyembur keluar persis mengenai mukanya,,, hadirin terbahak.... H. Adam bin cakuk terpingkal diantara penonton melihat adegan antara sengaja dan tidak itu..
Inilah yang disebut dengan tragic comedy "Laughing together........"
Saleh Sang ketua berbisik "Busyet.... Kau kurang ajar pada ketua"
Kami hanya tertawa.....
_"Ketika kita mampu menertawakan kesedihan yang sebenarnya sedang berlaku dalam diri kita,,, saat itulah antiklimaks dari seorang pecundang menjadi pemenang; GCU"
Saleh Sang ketua menaiki panggung lapangan bola Gontar dengan sandal bertumit tinggi,,, persisi seperti anak bebek yang baru belajar berjalan,,, berlenggok menahan keseimbangan pada tumit kecil yg biasa mengenakan sandal jepit sampai disitupun penonton sudah terpingkal... Aku duduk menunggu secangkir kopi imitasi sebagai seorang suami dalam lakon malam itu,,, seperti menyaksikan wayang OVJ aku sudah ingin tertawa bersama penonton,, Saleh sang ketua harus menerima kenyataan pahit didandani sebagai perempuan malam itu... Tragis dan terpaksa... Atas nama tanggung jawab.!!! Dengan nada laki-laki diperempuan perempuankan,, ia meletakkan gelas itu,,, aku meneguknya melalui sedotan,,, penuh dalam mulutku seperti CO2 yg tertiup didalam balon udara,, aku menahannya.. Selera Comedy tak dapat dikompromi melihat sang ketua menggunakan lipstik ia persis Farida pasha tapi saat berperan sebagai mak lampir dalam misteri gunung berapi.... Huuuf Huahaha ,,,,Air itu menyembur keluar persis mengenai mukanya,,, hadirin terbahak.... H. Adam bin cakuk terpingkal diantara penonton melihat adegan antara sengaja dan tidak itu..
Inilah yang disebut dengan tragic comedy "Laughing together........"
Saleh Sang ketua berbisik "Busyet.... Kau kurang ajar pada ketua"
Kami hanya tertawa.....
_"Ketika kita mampu menertawakan kesedihan yang sebenarnya sedang berlaku dalam diri kita,,, saat itulah antiklimaks dari seorang pecundang menjadi pemenang; GCU"
(Bersambung lagi kawan)