Selasa, 28 Agustus 2012

Berkali2 ku amati pria legam ini, kulit tangannya yg gelap terbakar mathari, telapak kakinya yg pecah melintasi jalan berkilometer, ia menghabiskan segalanya untuk kami, hanya untuk mimpi2 kami, hanya sedikit org seperti dia, berangkat setelah turun subuh, dan kembali setelah magrib dalam kerja keras yg tak terkira, karena dunia baginya mungkin hanya kadang tandus dan sapi2 lurus piaraannya , lalu ia rela tak menikmati cahaya dan malam tertidur sukar karena senat yg melekat dipundaknya, tak ada yg lebih menyenangkan hidupnya selain melihatku berdiri diantara org2 dalam prestasi yg tak kalah gemilang, ia tak pernah mengajarku perhitungan matrix, algoritma ataupun integral, karena ilmu hitungnya hanyalah penjumlahan bilangan asli dalam simbolisasi sapi2 dan usia benih padi, ia tak pernah mengajariku menulis karangan, karena akademi tertingginya hanya pada kenangan batu tulis, tak pula pengajariku grammar, sebab bahasa bukan ada pada susunan kata2, tapi pada asas penyampaian kata2, aku banyak belajar dari sedikitnya yg dia ajarkan.

Rabu, 08 Agustus 2012

9 Agoestoes 1988

by Viden Sapuin on Monday, March 28, 2011 at 9:12am ·
Kata ibuku itulah tanggal aku dilahirkan, katanya lagi dini hari saat orang-orang didesa kecil ini lelap, lalu bapakku tergopoh mencari dukun beranak dipagi buta itu. Mak dukun itu pun datang dgn muka kusut karena mimpinya diganggu. Ah... Baru lahir saja sudah merepotkan org lain.
Aku adalah anak ke2. Tapi karena siputri kecil pertama 2 tahun lalu wafat. Maka aku menerima akta kelahiran dari petugas catatan sipil dikantor desa sebagai anak pertama.
Pagi2 aku menemani ibuku mengambil akta. Hari ini ku deklarasikn diriku sbagi si sulung brmata sipit pemilik sah bangku pertama anak bpkQ,
Dan diusia 2 tahun tepat 2 hari seblum ulng thunku lahirlah adikku, sang laki2 tengik yg slalu memiliki nilai rata2 dibawah 7 setiap terima raport.
Setelah aku memiliki saudara.
Ibuku memutuskan untuk ikut KB, itu karena pak Abdul gafur kepala BKKBN gencar sosialisasi ke desa kami.
Ibuku pun termakan promosi akibatnya aku terpaksa bergantian dengan adikku memasak dan mencuci piring karena ibuku memutuskn tidak lagi mencari anak perempuan.
(continue)