Senin, 30 Mei 2016

Cerita Cinta SH

hatimu purnama di subuh sya'ban
kau titip dilangit langit dadaku
yang lapang dan tersesat
tiba suatu hari yang biasa
melawati alun tamase
kau bilang padaku "tunggulah sampai aku kembali lagi"
aku mengagguk pelan dengan keraguan yg ingin ku rubah jadi keyakinan
setiap malam saat itu berubah jadi bunga, setiap siang yang terlentang jadi hujan

Cinta kita yang diam diam
Seperti tanda koma
Seperti tanda seru
Seperti tanda tanya
Yang kita tulis dalam satu akhiran kalimat secara bersamaan
Kita bingung mengeksresikannya
Cinta kita yang diam diam tumbuh besar dalam kebersamaan tanpa disadari
Cinta kita yang diam diam melepuh tersengat api
Cinta kita yang diam diam dalam hati tidak berbicara satu dan lainnya
Adalah tanda baca yang membingungkan itu
Tapi kita menyukainya sebab bersama

Perpisahan Pertama
hatiku dan hatimu sesak ini kali pertama aku tak melihatmu selama sebulan penuh
kau berkata juga demikian
saat bus mu melewati belokan pertama ditempatku, aku sudah tak kuat menahan air mata
seolah tak akan melihatmu lagi
detik yang jatuh seperti embun diujung daun
lama dan dihempas kesunyian yg dingin
melewati sebulan yang panjang saat kau pergi kekota lain yg jauh dan seberang lautan


Perpisahan kedua
dalam pamitmu yang kedua, aku mulai berlapang dengan mimpimu dan mimpi seluruh jemari manismu
kurelakan jarak itu ada
lautan itu ada
awan itu ada
gunung gunung itu ada
tapi hanya antara mataku dan matamu
kini aku yang berkata, tunggu aku disana

Perpsahan Terakhir Pamitku
kita melewati separuh malam dialun alun malomba, dibangku taman yg hanya satu satunya seolah kita memiliki seluruh dunia, kau duduk dekatku menyandarkan kepalamu yg terasa berat oleh derai tangis
kita begitu dekat dan terdekap
tapi malam itu sudah terasa jauh dan menjauh
malam mengembang setelah kata kata pamit
aku yg sebenarnya menahan tangis
berusaha kuat depanmu
menyembunyikan cinta yg besar dan detak jantung yg bersuara keseluruh penjuru taman
kau inggat malamnya
aku ingat malamnya
kita hanya saling menatap dalam pamit yg tak ingin ini terjadi
ku katakan "sayangku, aku harus memenuhi janjiku sebagai laki laki" dan kau terisak
malam itu usai tapi tidak untuk cerita nya
tidak untuk perasaan


haruskah kita salahkan waktu yang menghadirkanmu terlambat dihatiku?
haruskah kita salahkan waktu yang melahirkanku lebih cepat darimu?
haruskah kita salahkan waktu yang menuntutku lebih cepat menua
dan tak bisa menunggu
tidak
kau tidak harus menyalahkan siapa siapa
yang salah adalah aku yang telah merebut hatimu
yang salah ialah aku yang menghadirkanmu dalam hatiku tapi tidak bisa membagi tubuhku
yang paling sakit dari seluruh cerita cinta ialah ketika dua orang saling mencintai namun harus berpisah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar